Seperti biasa Ane mau review novel dan novel yang mau Ane review kali ini yaitu novel Janshen milik penulis Risa Saraswati. Ini merupakan request dari Riszki Indriani pada comenya di post Satu Hari di 2018. Yaa ibarat yang kalian ketahui bahwa novel - novel karya Risa Saraswati itu selalu bergenre horor, novel ini juga bergenre horror yang mana merupakan lanjutan dari seri William, Hans, Peter dan teman - teman gaib Risa lainya.
Novel Janshen ini mengisahkan kehidupan si Janshen semasa hidupnya. Janshen merupakan anak yang lahir pada masa pendudukan simpulan Belanda. Sebelum datanya Nippon kehidupan Janshen, Annabelle ( kaka kedua Janshen ), dan keluarga merupakan keluarga yang tetram. Namun, setelah kedatangan Nippon, keluarganya menjadi berserakan sampai hingga Janshen diburu - buru.
Secara umum isi ceritanya simpel dipahami dan tidak terlalu rumit alasannya yaitu alurnya tidak berbelit - belit. Cerita pada novel ini juga berbeda dengan dongeng novel risa lainya yang menceritakan drama kehidupan yang berakhir kematian. Namun, pada novel ini lebih menceritakan hal yang menegangkan. Selain itu, ceritanya dikemas sangat apik dan elok tidak ada satupun latar yang mengisahkan masa bersama Risa, seluruh dongeng berisi penuh kehidupan Janshen. Oke Guys ngga usah kelamaan eksklusif saja baca sinopsisnya okee.
Deskripsi
Judul : Janshen
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune
Genre : Horor
Penerbitan : 6 Oktober 2017
Fisik : 14cm x 20cm; 240hlm
ISBN : 978-602-220-241-7
Sinopsis
“Risa, kau gemuk!”
“Risa, saya takut hujan!”
“Risa, saya benci disebut hantu!”
“Risa, seandainya gigiku tak ompong!”
“Risa, saya rindu Anna….”
“Risa… terima kasih, biarpun kau jelek, saya menyayangimu. Sama ibarat sayangku kepada Annabelle. Jangan berhenti menemuiku alasannya yaitu menemuimu membuatku merasa hidup.”
—Jantje Heinrich Janshen—
Selama ini kita memanggilnya “Janshen”, padahal itu ialah nama belakang keluarganya. Sejak lahir, anak ini dianggap sebagai pembawa kebahagiaan alasannya yaitu siapa pun yang ada di sekitarnya selalu merasa bahagia.
Tak ada yang mau tahu bagaimana kisah hidupnya. Semua teman hantuku tak tertarik mencari tahu alasannya yaitu duduk kasus terberat seorang Janshen hanyalah gigi ompong yang membuat anak itu menjadi bulan-bulanan.
Kupikir hidupnya selalu menyenangkan, kupikir harinya selalu dipenuhi tawa. Ternyata saya salah, anak sekecil dan selucu ia harus menghadapi banyak duduk kasus sampai simpulan hidup.
Selamat tiba di kehidupan si hantu ompong favoritku. Selamat menyelami sisi gelap masa lalunya.
Comments
Post a Comment