Pidi Baiq Al-Asbun

 yakni setelah saya melihat dia tercenung beberapa ketika tadi Pidi Baiq Al Pidi Baiq Al-Asbun
Pidi Baiq Al-Asbun
14:7 Salah satu dari mereka bertanya, yakni setelah saya melihat dia tercenung beberapa ketika tadi: "Ayah, Ayah!"

Maka tanyaku kepadanya: "Apa, Nak?"

Dia bertanya: "Tadi itu ayah berkata perihal bagaimana jikalau seandainya kami yakni seekor kucing atau bangau. Lalu bagaimana seandainya ayah yakni seekor monyet?"

Aku tersenyum dan menjawab: "Kalau seandainya ayah seekor monyet, maka tentu saja anaknya juga seekor monyet."
14: 8 Dia berkata: "Oh, tidak mungkin, Ayah."

Maka tanyaku kepadanya: "Bagaimana hal itu tidak mungkin?"

Dia berkata: "Kalau ayah seekor monyet, maka berarti kami tidak akan pernah ada di dunia."

Tanyaku kepadanya: "Mengapa?"

Dia menjawab: "Karena ibu pasti tidak akan mau menikah dengan ayah."

Kami semua tertawa dengan penuh suka cita.

"Al-Asbun merupakan deretan kejutan demi kejutan yang segar. Metafornya asyik-asyik dengan kecerdasan tersembunyi. Saya terdiam memikir ulang cara pandangnya. Pidi Baiq, Anda telah melindas ujub saya."
--Taufiq Ismail, sastrawan

Sumber https://kamusbacagratis.blogspot.com/

Comments