Download Ebook Lintang Kemukus - Ahmad Tohari
Kepergian Rasus yang tanpa pamit memperlihatkan luka tersendiri bagi Srintil. Ia merasa telah ditolak oleh lelaki yang dicintainya.
Seiring waktu, ketenaran Srintil sebagai seorang ronggeng mencapai puncaknya. Parasnya yang ayu serta kekenesannya membuat bayarannya menjadi lebih mahal. Di puncak segala ketenaran itu, Srintil merasa kosong. Layaknya seorang wanita, ia menginginkan suami serta anak. Namun sebagai ronggeng, hal tersebut terperinci dilarang. Lebih dari itu, ia tidak sanggup melupakan Rasus.
Kekosongan itulah yang membuatnya jarang naik pentas lagi. Ia merasa tidak memiliki gairah untuk meronggeng, justru keingannnya untuk hidup berumahtangga; bersuami serta memiliki anak, selalu mengganggunya. Hal itu pula yang membuatnya mencintai Goder, seorang anak kecil yang sanggup membuatnya damai. Keadaan itu terus berlangsung, membuat Srintil jarang pentas dan tak mau lagi melayani lelaki.
Hingga suatu hari datanglah permintaan untuk pentas di jadwal tujuh belas agustusan yang dilaksanakan di kecamatan. Srintil terperinci menolak ajuan itu, namun dengan sedikit ancaman mengenai keselamatannya dan keselamatan warga Dukuh Paruk,ia ragu juga. Demi menerima keputusan yang benar, ia berkeliling kampung, kemudian berhenti begitu saja di depan rumah Sakum. Ketika ia melihat betapa susahnya hidup Sakum itulah hatinya benar-benar luruh. Sudah ia putuskan: ia tak akan menolak ajuan itu. dari situlah kemudian Srintil tak pernah lagi menolak ajuan pentas, namun untuk melayani lelaki ia tak mau. Ia kini telah berubah menjadi menjadi perempuan remaja yang bermartabat.
Menjelang tahun 1964, perkumpulan ronggeng tersebut sering pentas di bawah perintah Bakar. Bakar sendiri telah dianggap sebagai orang yang sanggup memimpin serta mengayomi warga Dukuh Paruk. Kelompok ronggeng Dukuh Paruk yang sesungguhnya tak mengerti apa-apa, senang-senang saja ketika disuruh pentas di berbagai kesempatantermasuk dalam rapat-rapat propaganda yang berlangsung.
Kutukan sepenuhnya harus dilayangkan pada kebodohan orang Dukuh Paruk. Dengan niat ingin mambalas akal baik Bakar, kelompok ronggeng tersebut justru masuk dalam perang politik yang berbahaya di tahun 1965 yang menjadikan mereka ditahan. Semua anggota kelompok ronggeng tersebut ditahan. Dua hari kemudian mereka dipulangkan kecuali Srintil.
Comments
Post a Comment