Download Ebook Catatan Seorang Demonstran - Soe Hoek Gie
Mahasiswa merupakan golongan yang amat penting dalam praktik suatu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Golongan ini memiliki kiprah besar disamping sebagai generasi muda penerus impian juga menjadi penyambung lidah rakyat kepada pemangku negara. Bahkan, kehidupan sebagian mahasiswa tidak dilepaskan dari aksi demontransi tentang aneka macam kebijakan pemerintah terhadap rakyat. Suatu kebijakan yang telah disetujui berguna dalam kesejahteraan rakyat ternyata mampu berbalik arah dan mengancam kehidupan rakyat. Hal ini terbukti dari periode pemerintahan di Indonesia tahun 1960-an yang dianggap membungkam suara para mahasiswa dalam menyoroti kinerja pemerintahan yang permainan kotor sehingga menimbulkan pergejolakan di kampus-kampus.
Soe Hok Gie (Gie) merupakan satu dari ribuan mahasiswa yang berani menentang kebijakan pemerintah yang sewenang-wenang dan mengutamakan kepentingan pribadi para pejabatnya. Gie menulis bukunya yang berjudul “Catatan Seorang Demonstran” bahwa segala bentuk kegelisahan, kekecewaan dan percintaan sedang dilalui dalam hidup penulis. Salah satu petikan yang menarik adalah, “Kita, generasi kita ditugaskan untuk memberantas generasi renta yang mengacau. Kitalah generasi yang akan memakmurkan Indonesia”. Gie mengajak kawan-kawan mahasiswa untuk melakukan aksi turun jalan saat menemui suatu kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.
Buku “Catatan Seorang Demonstran” terdapat delapan kepingan yang terdiri dari Bagian I (Soe Hok Gie: Sang Demonstran), kepingan II (Masa Kecil) Bagian III (Di Ambang Remaja), Bagian IV (Lahirnya Seorang Aktivis), Bagian V (catatan seorang demonstran), Bagian VI (Perjalanan ke Amerika), Bagian VII (politik, pesta dan cinta), dan Bagian VIII (mencari makna). Catatan Gie merupakan catatan kehidupan yang dialami sehari-hari, yang telah memiliki pandangan kritis mengenai sejarah, kebudayaan manusia, politik negara, dan keadaan sosial masyarakat. Gie berperan aktif dalam menyuarakan aspirasi rakyat dengan menyoroti revolusi 45 yang lebih berpihak kepada kalangan high class. Keberaniannya dalam melakukan kritik terhadap Presiden Sukarno dan menganggap ia immoral. Kehidupan yang selalu akrab dengan kekhawatiran, kesedihan, dan kekecewaan sangat terlihat dari catatan Gie berkaitan dengan penyelewengan para wakil rakyat.
Gie yaitu sosok intelektual muda yang memiliki aliran luas dan selalu menjunjung nilai keadilan dan kejujuran. Dalam buku tersebut menggambarkan Gie yang berani mengkritisi aneka macam permainan politik dikala itu dan upaya menggugah gerakan mahasiswa. Namun, menariknya aksi Gie selalu tidak termasuk dalam satu kesatuan aksi apa pun, bahkan Gie bangun menyuarakan aspirasinya secara independen.
Buku karya Gie ini mampu membuka pikiran kita tentang wajah pemerintahan Indonesia dikala itu hingga kesatu-paduan mahasiswa yang melakukan aksi yang jujur tanpa ada unsur politis didalamnya. Buku ini menjadi salah satu karya yang wajib dibaca oleh para mahasiswa atau orang lain yang mengatasnamakan dirinya sebagai pencetus namun kehilangan makna alasannya yaitu yaitu unsur politis.
Comments
Post a Comment