Rembulan Tenggelam Diwajahmu - Tere Liye

Download Ebook Rembulan Tenggelam Di 

Wajahmu - Tere Liye


Novel ini menceritakan wacana kisah perjalanan hidup seseorang bernama Rehan Raujana alias Rey. Rehan Raujana yaitu nama sumbangan dari ibu pantinya yang sudah meninggal dunia. Rehan yang memiliki lima pertanyaan besar dalam hidupnya yang tak mampu ia jawab. Nah, sejak kecil Rehan tinggal di sebuah panti asuhan yang sangat dibencinya. Di panti itu Rehan termasuk anak yang nakal, ia selalu berontak yang ia sebut sebagai “penjaga panti sok suci”, ia menyebutnya demikian karena kepribadian penjaga pantinya itu memang sok suci. Bagaimana tidak, penjaga pantinya selalu mendapat uang dari para dermawan yang seharusnya untuk anak panti, tapi ia menyimpannya untuk tabungan umrohnya. Sudah begitu, si penjaga panti itu juga bersikap bergairah kepada semua anak panti. Tapi walaupun Rehan termasuk anak nakal, tapi sebenarnya ia yaitu anak yang baik. Selama di panti, Rehan memiliki pertanyaan besar “Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih pada ketika aku dilahirkan?”. Ia suka memandang rembulan, yang seakan mengerti kesedihannya.
Suatu hari, sesuatu terjadi di panti yang menjadikan Rehan kabur dari panti asuhan itu dan menjadi anak jalanan. Sebelum kabur, ia sempat mencuri di kantor kepala panti dan menemukan sepotong koran lusuh yang menjadi petunjuk penting masa lalunya. Sebagai anak jalanan, ia mengubah namanya menjadi Rey. Rey menjadi preman yang setiap malam tidur di emperan toko di sudut terminal. Uang hasil mencuri dari kantor kepala panti itu ia gunakan untuk berjudi dan mabuk-mabukan. Dan ketika ia berjudi dan menang besar, hal itu mengakibatkan ia mendapat masalah besar, ia ditikam oleh beberapa preman yang tidak dikenal. Ia dilarikan ke rumah sakit di ibukota.
Di ibukota ia mendapat kehidupan yang baru. Setelah keluar dari rumah sakit, ia ditampung disebuah rumah yang disebut Rumah Singgah. Di rumah itu ia bertemu dengan belum dewasa jalanan lainnya yang memiliki mimpi-mimpi besar dalam hidupnya. Ia juga berkesempatan untuk sekolah. Rey sebenarnya anak yang pandai, karena itu ia cepat lulus sekolah khusus itu. Setiap malam ia sering naik atap rumah singgah untuk melihat bulan, kebiasaannya melihat bulan belum hilang. Kehidupannya berangsur-angsur membaik, dan ketika suatu ketika teman-teman rumah singgah mendapat banyak masalah karena Rey, Rey menetapkan untuk pergi dari rumah singgah itu. Ia kembali memiliki pertanyaan gres “Apakah hidup ini adil?” karena orang yang lemah selalu ditindas.
Semenjak Rey pergi dari Rumah Singgah, Rey mengamen di gerbong-gerbong kereta. Setelah dirasa uangnya cukup untuk menyewa daerah tinggal, ia menyewa sebuah rumah petak yang dekat dengan sungai pembuangan sampah, busuk memang, tapi tidak masalah untuk Rey. Di daerah tinggal barunya, terdapat sebuah tower air yang sering ia panjat untuk menyendiri dan melihat rembulan. Walaupun kehidupannya baru, tapi ia tidak lupa dengan jasa teman-temannya di Rumah Singgah. Ia sering mengunjungi Rumah Singgah walaupun sembunyi-sembunyi, ia hanya ingin tahu bagaimana keadaan mereka.
Kehidupannya berubah drastis ketika ia ikut dalam pencurian berlian seribu karat yang ditinggalkan rekan mencurinya di tower air. Rekan mencurinya tertangkap oleh polisi dan sudahdihukum mati. Setelah sanksi mati itu, Rey kembali ke kampung halamannya. Dia bertemu dengan seorang gadis bernama Fitri yang ditemuinya di gerbong makan, ia jatuh cinta pada gadis itu.
Di kampung halamannya, ia bekerja sebagai buruh bangunan yang karena kecerdasannya ia perlahan-lahan naik jabatan menjadi kepala mandor. Ia menjadi mandor yang baik, yang membaur dengan buruh-buruh yang lain. Ia bertemu kembali dengan gadis yang ditemuinya di gerbong kereta. Gadis yang penyayang belum dewasa itu teryata juga memiliki perasaan yang sama dengan Rey. Walaupun Rey sempat marah ketika ia tahu bahwa gadis yang sangat dicintainya itu yaitu seorang wanita yang tidak baik. Pada alhasil ia mendapat keadaan gadis itu karena sangat mencintainya. Kemudian ia menikah, keluarga yang bahagia, ia membeli sebuah rumah kecil di dekat pantau. Istrinya hamil namun keguguran. Kesedihan sempat ada, namun hari berganti dan istrinya hamil lagi. Namun takdir berkata lain, istrinya keguguran lagi. Istrinya juga meninggal waktu itu. Bisa membayangkan betapa sakitnya hati Rey? Karena itu, ia memiliki satu pertanyaan lagi “Mengapa Tuhan tega mengambil milikku satu-satunya?”.
Kesedihannya membuatnya tak mampu lagi tinggal di rumah yang penuh kenangan dengan istri tercintanya. Rey menjual rumahnya dan pergi ke Ibukota. Ia pergi ke tower air yang sering ia panjat untuk melihat bintang. Ia menemukan berlian yang ditinggalkan rekannya di tower air dan menjadikannya modal untuk membangun sebuah bangunan untuk istrinya yang menjadi awal karir barunya. Ia menjadi seorang pengusaha sukses. Menjadi orang yang kaya. Namun diantara harta yang ia miliki, ia tetap merasa sendiri. Itulah pertanyaannya selanjutnya. “Mengapa aku merasa hampa padahal aku telah memiliki segalanya?”.
Hari berganti, Rey telah berhasih membuat beberapa bangunan. Namun tiba-tiba ia jatuh sakit, sakit parah. Ia mengalami sakit komplikasi, kata dokter karena ia kurang olahraga. Padahal ia selalu menjaga kesehatan, bahkan naik-turun tangga selama ia mengerjakan proyek sudah lebih dari cukup jika dibilang olahraga. Rey harus keluar masuk rumah sakit untuk itu. Dan muncullah pertanyaan terakhir “Mengapa takdir sakit mengungkungku, dan didak eksklusif mati saja?” karena mungkin ia merasa lebih baik eksklusif mati saja daripada harus menderita sakit itu.
Disaat ia sakit, Rey diberikan sebuah kesempatan. Kesempatan itu ibarat memutar kembali semua kisah hidupnya sejak ia kecil sampai ia jatuh sakit. Dalam kesempatan itu ia didampingi oleh seseorang yang disebut dalam novel ini sebagai “orang berwajah-ramah”. Kesempatan itu diberikan kepadanya hanya karena ia tanpa ia sadari memuji rembulan yang selalu membuatnya merasa tenang, sehingga tanpa ia sadari ia memuji ciptaan Tuhan.
Kesempatan itu menjawab semua pertanyaan besar dalam hidupnya. Yang pada dasarnya  kehidupan yaitu sebuah proses karena akibat. Sesuatu yang kita kerjakan mungkin yaitu karena bagi orang lain. Kehidupan ini saling berkesinambungan. Jangan melihat suatu hal dari satu sisi saja, namun juga dari sisi yang lainnya. Jika kita ditinggalkan oleh seseorang, jangan melihat dari sisi kita sendiri yang ditinggalkan, tapi juga dari sisi orang yang meninggalkan kita. Mungkin orang yang meninggalkan kita akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Berfikir nyata terhadap segala hal. Itu yaitu pesan yang disamaikan oleh Tere-Liye dalam novel ini. Sangat sederhana namun penuh makna.



Sumber https://kamusbacagratis.blogspot.com/

Comments