Lupus 4- Peristiwa Sinemata

temannya membuat hidup cendekia balig cukup nalar lebih berkelir Lupus  Lupus 4- Bencana Sinemata
Lupus 4- Tragedi Sinemata
Lupus, anak badung yang doyan permen karet itu, ternyata malah sering dikangeni. Hadirnya dia di tengah-tengah teman-temannya membuat hidup cendekia balig cukup nalar lebih berkelir. Penuh warna-warni indah. Padahal, apa sih kelebihan yang dimiliki Lupus? Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos? Penampilannya yang berkesan santai? Atau justru sikapnya yang adakala nakal?Nggak tau ya.

Yang terperinci tiada hari ceria tanpa kehadiran dirinya (taela!). Tiada rasa rindu tanpa canda ria bersamanya. Itu kata mereka sendiri : remaja.

Sedang Lupus sendiri menanggapi dengan cuwek bebek aja "Ah, enggak enak dikangeni itu. Kalo kebetulan berhalangan hadir, suka ditanya-tanya terus. Repot, kan...," katanya sambil cengar-cengir.

Tapi tentang keberhasilan Lupus jadi idola cendekia balig cukup nalar ini, penulisnya cuma sanggup ngerendahin diri, ninggiin mutu,"Ah, itu kan cuma lantaran adalah selera saya memang sama dengan selera cendekia balig cukup nalar pada umumnya. Jadi apa yang disukai remaja, biasanya saya juga suka.

"Dan judul keempat dalam seri Lupus : Tragedi Sinemata ini tetap akan memuaskan kau semua. Soalnya, selera kita kan memang sama. Jadi, mau apa lagi?

Sumber https://kamusbacagratis.blogspot.com/

Comments